Instagram Sebagai Ruang Cyberbullying untuk Memenuhi Kebutuhan Gaya Hidup Hedonis Siswa Sekolah Menengah Atas
Abstract
Abstract: Recently, social media has been an integral part of adolescents’ life, serving as a medium for their self-actualization. On the other hand, adolescents use social media for hostile activities, such as bullying. This study describes Instagram as a platform for cyberbullying as it allows students to demonstrate their hedonist lifestyle. In this study, we used a descriptive qualitative approach. For the data collection, we involved two senior high school students, who were selected through purposive sampling with the criteria of undertaking cyberbullying acts to fulfill their needs for a hedonist lifestyle. The data were collected through structured interviews and documentation. The obtained data were analyzed using the Miles and Huberman model, which consisted of three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion making. The data validity was examined using the data triangulation technique. Our findings suggested that students commit cyberbullying to fulfill their lifestyle and attain recognition from their surroundings. Thus, the school’s guidance and counseling service should further regard our findings in providing the guidance and counseling services.
Abstrak: Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan remaja sebagai media aktualisasi diri. Di sisi lain, remaja juga memanfaatan media sosial untuk hal-hal yang bersifat negatif, salah satunya adalah bullying. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Instagram sebagai ruang cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonis siswa sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif. Subjek utama adalah dua orang siswa SMA yang ditetapkan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria siswa yang melakukan cyberbullying untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hedonisnya. Pengumpulan data melalui wawancara tak berstruktur dan studi dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang cenderung melakukan tindakan cyberbullying di instagram bertujuan untuk memenuhi gaya hidup dan mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar. Implikasi temuan penelitian ini terhadap layanan bimbingan dan konseling dibahas lebih lanjut.
References
Barak, A., Hen, L., Boniel-Nissim, M., & Shapira, N. (2008). A comprehensive review and a meta-analysis of the effectiveness of internet-based psychotherapeutic interventions. Journal of Technology in Human Services, 26(2–4), 109–160. doi: 10.1080/15228830802094429
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research design qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (Fifth Edit). Los Angeles: SAGE.
Desryani, V. N. (2016). Hubungan antara harga diri dan gaya hidup hedonisme dengan body image. MOTIVASI, 3(1), 103–110.
Emilia, E., & Leonardi, T. (2013). Hubungan antara kompetensi sosial dengan perilaku cyberbullying yang dilakukan oleh remaja usia 15-17 tahun. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2(2).
Erni, G. (2021). Dampak penerapan pembelajaran online (daring) bagi mahasiswa (studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar). Universitas Muhammadiyah Makassar.
Fadilla, Q. Y. (2020). Tren konten instagram selama masa karantina pandemi COVID-19 di Indonesia. Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(2), 185–205.
Faqih, A. R. (2004). Bimbingan konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII PRESS.
Hastuti, M. M. S., & Tyas, P. H. P. (2021). Online media usage in guidance and counseling services during Covid-19 pandemic. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 6(2), 60–70. doi: 10.17977/um001v6i22021p060-070
Hellsten, L. M. (2017). An Introduction to Cyberbullying Outline: Methodological Issues in Researching Cyberbullying.
Hidajat, M., Adam, A. R., Danaparamita, M., & Suhendrik, S. (2015). Dampak media sosial dalam cyber bullying. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 6(1), 72–81. doi: 10.21512/comtech.v6i1.2289
Jennyya, V., Pratiknjo, M. H., & Rumampuk, S. (2021). Gaya hidup hedonisme di kalangan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, 14(3), 1–16. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/34482/32374
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kowalski, R. M., Limber, S. P., & Agatston, P. W. (2012). Cyberbullying: Bullying in the digital age. John Wiley & Sons.
Mokoagow, H., & Pateda, L. (2020). Pengaruh gaya hidup hedonisme dan dampaknya terhadap hasil belajar PAI di SMAN 1 Pinolosian Kab. Bolaang Mongondow Selatan. PEKERTI, 1(2), 12–27. Retrieved from https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/pekerti/article/view/1225
Monanda, R., & Nurjanah, N. (2017). Pengaruh media sosial Instagram @Awkarin terhadap gaya hidup hedonis di kalangan followers remaja. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(2), 1–12.
Mufidah, E. F., & Wulansari, P. S. D. (2018). Gaya hidup hedonisme mahasiswa pascasarjana di media sosial. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 3(2), 33–36. doi: 10.21067/jki.v3i2.2468
Nastasia, K., & Kurniawan, H. (2020). Hubungan antara kontrol diri dengan gaya hidup hedonisme remaja di kafe kota Padang. Psyche 165 Journal, 13(1), 1–9.
Ningsih, S. W., & Putra, A. A. (2020). Intensitas penggunaan media sosial instagram dengan gaya hidup hedonis pada remaja di Pekanbaru. Psychopolytan : Jurnal Psikologi, 3(2), 113–118. doi: 10.36341/psi.v3i2.894
Permatasari, N. I., Pratiwi, M. R., & Muna, N. (2020). Identitas sosial dan hedonisme di laman pribadi selebgram. CHANNEL: Jurnal Komunikasi, 8(2), 99–108. doi: 10.12928/channel.v8i2.16084
Prihatiningsih, W. (2017). Motif penggunaan media sosial instagram di kalangan remaja. Communication, 8(1), 51–65.
Purwanti, N. P. A. (2015). Gaya hidup hedonisme di kalangan remaja putri (Studi kasus komunitas Warung Bumi Ayu, Jalan Gunung Agung, Kota Denpasar). Humanis, 13(3), 1–7. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/17265
Rahayu, F. S. (2012). Cyberbullying sebagai dampak negatif penggunaan teknologi informasi. Jurnal Sistem Informasi, 8(1), 22–31. doi: 10.21609/jsi.v8i1.321
Rifauddin, M. (2016). Fenomena cyberbullying pada remaja. Khizanah Al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 4(1), 35–44.
Santrock, J. W. (2013). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Saputri, A., & Rachmatan, R. (2017). Religiusitas dengan gaya hidup hedonisme: Sebuah gambaran pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Jurnal Psikologi, 12(2), 59–67. doi: 10.24014/jp.v12i2.3230
Sari, A. N., Riza, F., & Deni Pa, I. F. (2022). Representasi gaya hidup hedonisme akun Instagram @Rachelvennya terhadap mahasiswa (studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara). Communication & Social Media, 2(1), 32–42. doi: 10.57251/csm.v2i1.495
Sari, S., & Yusri, Y. (2021). The relationship self control and student hedonism behavior and its implications for guidance and counseling. Counseling and Humanities Review, 1(1), 27–38. doi: 10.24036/000412chr2021
Utami, A. S. F., & Baiti, N. (2018). Pengaruh media sosial terhadap perilaku cyberbullying pada kalangan remaja. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 18(2), 257–262. doi: 10.31294/jc.v18i2.3680
Willard, N. E. (2007). Cyberbullying and cyberthreats: Responding to the challenge of online social aggression, threats, and distress. Research press.
Zayyan, D. I., Majid, A., & Zelfia, Z. (2020). Representasi gaya hidup hedonisme generasi millenial dalam media sosial instagram. RESPON, 1(2), 1–21.
Authors
Copyright (c) 2024 Elcindi Lazuardin Zamzamima, IM Hambali, Rizka Apriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.