Respon Guru dalam Menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di Sekolah Dasar Se-Gugus V Kec. Blimbing Kota Malang
DOI:
https://doi.org/10.17977/um027v8i12023p35-46Keywords:
Respon, Guru, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)Abstract
Abstract: The minimum competent assessment program attracted a lot of responses from teachers in the field. The first impression that we get is most of the teachers are positive about their understanding and welcoming of the AKM program. Still, there are also a few who did not understand and gave negative responses, shown by the information about the AKM program is not fully delivered to them. Based on this information, we conclude the purposes of this project are: (1) Describing the cognitive responses of primary school teachers from gugus-V Blimbing district in Malang when facing AKM; (2) Describing the affective responses of primary school teachers from gugus-V Blimbing district in Malang when facing AKM. The cognitive responses are divided into a few aspects: impression, opinion, and knowledge. At the same time, the affective responses are divided into awareness and expectancy aspects. This research used a quantitative approach with descriptive example research. Samples are taken by total sampling technique. Seventy-one teachers from 8 primary schools in group 5 Blimbing district in Malang are used as the samples. The research instrument used to collect the data was a closed questionnaire. Based on the research result, teachers' cognitive responses when facing AKM are mainly in the excellent category, with a value of 2,84 in the Grand Mean. And then, the result of teachers' affective responses when facing AKM is in the excellent category with the value of 3,21 in the Grand Mean.
Abstrak: Program Asesmen Kompetensi Minimum mengundang banyak respon dari para guru di lapangan. Kesimpulan awal yang diperoleh ialah sebagian besar guru memberikan respon positif dengan memahami dan menyambut program AKM, namun tidak sedikit juga guru yang memberikan respon negatif, ditunjukkan dengan tidak utuhnya informasi yang diketahui terkait dengan program AKM. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) Mendeskripsikan respon kognitif guru sekolah dasar se-Gugus V Kec. Blimbing Kota Malang dalam menghadapi AKM; (2) Mendeskripsikan respon afektif guru sekolah dasar se-Gugus V Kec. Blimbing Kota Malang dalam menghadapi AKM. Respon kognitif terbagi ke dalam aspek kesan, pandangan, dan pengetahuan. Sedangkan respon afektif terbagi ke dalam aspek kesadaran dan harapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 71 guru dari 8 Sekolah Dasar se-Gugus V Kec. Blimbing Kota Malang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa angket dengan jenis tertutup. Berdasarkan temuan dan hasil penelitian, secara umum respon kognitif guru dalam menghadapi AKM masuk dalam kategori baik dengan perolehan Grand Mean sebesar 2,84. Kemudian respon afektif guru dalam menghadapi AKM masuk dalam kategori baik dengan perolehan Grand Mean sebesar 3,21.
References
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.
Fauziah, A., Sobari, E. F. D., & Robandi, B. (2021). Analisis pemahaman guru sekolah menengah pertama (SMP) mengenai asesmen kompetensi minimum (AKM). Edukatif: Jurnal Ilmu, 3(4), 1550–1558.
Izzaty, R. E. (2008). Perkembangan peserta didik. UNY Press.
Kemendikbud. (2019). Mendikbud tetapkan empat pokok kebijakan pendidikan "Merdeka Belajar".
Khotimah, K. (2022). Kesiapan guru sekolah dalam menghadapi asesmen kompetensi minimal (AKM) di dasar Kota Batu. 30(2), 50–56.
Kusumastuti, Khoiron, A. M., & Taofan, A. (2020). Metode penelitian kuantitatif. Deepublish.
Lindley, A., & Joseph, S. (2004). Positive psychology in practice. Wiley.
Ma’rat. (1984). Sikap manusia, perubahan serta pengukurannya. Ghalia Indonesia.
Matondang, A. R., Nasution, F. S., & Setiawati, N. A. (2021). Asesmen kompetensi minimum Merdeka Belajar ditinjau dari perspektif guru sekolah dasar. Mahesa Research Center, 1(1), 159–165.
Maulana, R. (2021). Persepsi guru SDN terhadap Merdeka Belajar se-Kecamatan Blimbing Kota Malang. Universitas Negeri Malang.
Naibaho, M. (2016). Respon masyarakat terhadap pesan komunikasi Survei Sosial Ekonomi Nasional pada BPS Kota Pematangsiantar. Jurnal Simbolika, 2.
Novita, N. (2021). Asesmen nasional (AN): Pengetahuan dan persepsi calon guru. 5(1).
Nuryana, N., & Sahrir, D. C. (2019). Respon guru terhadap kegiatan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 edisi revisi. Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 1–12.
Pusmenjar. (2020). AKM dan implikasinya pada pembelajaran. Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 1–37.
Rakhmat, J. (2018). Psikologi komunikasi. Simbiosa Rekatama Media.
Soehoet, H. (2002). Teori komunikasi. Yayasan Kampus Tercinta.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D (19th ed.). Alfabeta.
Wiryanto. (2006). Pengantar ilmu komunikasi. PT Grasindo.