Analisis Pendekatan Budaya Masyarakat Banyuwangi yang Termuat dalam Cerita Rakyat ‘Banterang Surati’

Authors

  • Mirlanda Diaz Pratiwi Universitas Negeri Malang
  • Suhartono Suhartono Universitas Negeri Malang
  • Putri Mahanani Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um027v8i12023p16-34

Keywords:

Banyuwangi, Banterang Surati, Unsur kebudayaan

Abstract

Abstract: This study aims to explore the seven cultural elements of the Banyuwangi people contained in the folklore 'Banterang Surati'. This research is a descriptive qualitative research using content analysis to describe and interpret the seven cultural elements contained in folklore. The data of this study was obtained from the folklore text 'Banterang Surati', which was analyzed using a cultural approach. The results of the analysis show that in the folklore book 'Banterang Surati' there are 74 contents of seven cultural elements, including 5 content of language, 15 content of knowledge system, 13 content of social system (community organization), 22 content of living equipment and technology system, 4 content of living livelihood system, 12 content of religious system, and 3 content of art.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menggali tujuh unsur kebudayaan masyarakat Banyuwangi yang termuat dalam cerita rakyat ‘Banterang Surati. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis isi untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan tujuh unsur kebudayaan yang termuat dalam cerita rakyat. Data penelitian ini diperoleh dari teks cerita rakyat ‘Banterang Surati’, yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan budaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam buku cerita rakyat ‘Banterang Surati’ termuat 74 muatan tujuh unsur kebudayaan, diantaranya 5 muatan bahasa, 15 muatan sistem pengetahuan, 13 muatan sistem sosial (organisasi kemasyarakatan), 22 muatan sistem peralatan hidup dan teknologi, 4 muatan sistem mata pencaharian hidup, 12 muatan sistem religi, dan 3 muatan kesenian.

 

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode penelitian kualitatif. Makassar: Syakir Media Perss. Retrieved from https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/8793/buku-metode-penelitian-kualitati.html

Fansuri, A. (2021, October 19). Diduga hina suku-budaya Nias, pemilik FB Condrat Sinaga dipolisikan. Detik News. Retrieved from https://news.detik.com/berita/d-5773318/diduga-hina-suku-budaya-nias-pemilik-fb-condrat-sinaga-dipolisikan

Hariyono, A. (2019). Banyuwangi Sritanjung hidup kembali. Banyuwangi: Killing Osing.

Indrawan, I., Wijoyo, H., Winditya, H., Utama, I. W. B., Siregar, C., & Suherman. (2020). Filsafat pendidikan multikultural.

Kader, A. (2018). Upacara ritual Dabus masyarakat Tidore. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Tradisi, 12(1), 1–7. Retrieved from http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/4114

Kemendikbud. (2015). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Retrieved from https://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_23_15.pdf

Kemendikbudristek. (2022). Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Retrieved from https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/Dimensi_PPP.pdf

Khotimah, K., Akbar, S., & Sa'dijah, C. (2018). Pelaksanaan gerakan literasi sekolah (GLS) di tingkat sekolah dasar. Visipena Journal, 9(2), 261–273. https://doi.org/10.46244/visipena.v9i2.458

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (2002). Pengantar ilmu antropologi II. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Liliweri, A. (2018). Pengantar studi kebudayaan. Bandung: Nusa Media.

Mahanani, P., Muchtar, M., Umayaroh, S., Rosyadi, M. I., Sugiarti, I., Anugerah, M. R., ... & Saputro, C. (2020). Hubungan wawasan kebangsaan terhadap prestasi mahasiswa PGSD dengan motivasi sebagai variabel moderasi. Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 29(1), 28–37. Retrieved from http://journal2.um.ac.id/index.php/sd/article/view/12111/pdf

Nawawi, I., Mahanani, P., & Nabilah, A. (2017). Planting value of character through school culture and learning in grade school class system full day school SDIT Insan Permata. In Proceedings of the 9th International Conference for Science Educators and Teachers (ICSET 2017) (pp. 339–345). Atlantis Press. https://www.atlantis-press.com/proceedings/icset-17/25886554

Nurmansyah, et al. (2019). Pengantar antropologi: Sebuah ikhtisar mengenal antropologi. Bandar Lampung: Aura.

Poniman, P. (2021). Kebangkitan penggunaan candi di Banyuwangi. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 5(1), 1–12. https://doi.org/10.37329/jpah.v5i1.1238

Rahmawati, S. (2018). Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendekatan whole language pada materi cerita rakyat untuk kelas V SD. Skripsi. Retrieved from http://repository.radenintan.ac.id/3886/

Riestayanti, Y. N. (2016). Nilai budaya dalam cerita rakyat Banyuwangi dan pemanfaatannya sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra kelas VII SMP. Digital Repository Universitas Jember. Retrieved from https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78827

Rohmah, M. (2019). Student and culture: Story of Banyuwangi. Paramasastra, 6(2). Retrieved from https://journal.unesa.ac.id/index.php/paramasastra/article/view/7390

Sahar, S. (2015). Pengantar antropologi. Buku Modul Program Studi Sosiologi Agama pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di UIN Alauddin, Makassar.

Salim, M., & Sahrum. (2012). Metodologi penelitian kualitatif.

Saputra, H. S., Maslikatin, T., & Hariyadi, E. (2017). Merajut kearifan lokal: Tradisi dan ritual dalam arus global. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/59701/1/Heru_SPS_dkk_MAKALAH_merajut_kearifan_lokal.pdf

Sobian, P. (2022). Pengantar antropologi. Klaten: Lakeisha.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan. Bandung: Alfabeta.

Suryaningrum. (2019). Analisis nilai moral dalam cerita rakyat Banyuwangi dan pemanfaatannya sebagai alternatif bahan ajar di sekolah dasar. Digital Repository Universitas Jember. Retrieved from https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92594

Wardiah, D. (2017). Unsur-unsur kebudayaan dalam novel Hanya Sebutir Debu karya Sandi Firly. Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang. Retrieved from https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1214

Widyastuti, D. A. R. (2011). Komodifikasi upacara religi dalam pemasaran pariwisata. Jurnal ASPIKOM, 1(2), 197. https://doi.org/10.24329/aspikom.v1i2.18

Wulandari, T. (2020). Konsep dan praksis pendidikan multikultural. Yogyakarta: UNY Press. Retrieved from http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309683/lainlain/Konsep%20dan%20Praksis%20Pendidikan%20Multikultural%20Rev%202.pdf

Downloads

Published

2023-06-29

How to Cite

Pratiwi, M. D., Suhartono, S., & Mahanani, P. (2023). Analisis Pendekatan Budaya Masyarakat Banyuwangi yang Termuat dalam Cerita Rakyat ‘Banterang Surati’. Ilmu Pendidikan : Jurnal Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan, 8(1), 16–34. https://doi.org/10.17977/um027v8i12023p16-34

Issue

Section

Articles